Memainkan lakon seseorang untuk dipentaskan di hadapan umum membutuhkan keberanian besar. Tentunya ujuk kebolehan itu tidak dapat dilakukan tanpa ada persiapan yang matang. Dan siapa sangka dalam sebuah penampilan drama, Rudy ditetapkan sebagai aktor utama berperan sebagai seorang raja. Sungguh bertolak belakang dengan keterampilan yang dimilikinya yang notabennya lebih memperdalam ilmunya di bidang kebahasaan.
Pada pogram studi teknik bahasa, drama menjadi mata kuliah wajib yang mana sistem kredit semesternya berjumlah 4. Rudy tak habis pikir bagaimana dia harus memerankan hal yang sama sekali tidak diinginkan, meskipun berperan sebagai raja feed backnya Rudy bakal disenangi oleh para perempuan di prodinya itu.
Ilustrasi/http://www.anneahira.com/ |
Sungguh berat rasanya Rudy untuk tampil dalam penampilan drama. Kekasihnya Sarah juga selalu memotivasi dirinya untuk tegar dan tampil optimal pada hari pertunjukan itu. Kendati demikian, Rudy pun sepakat untuk berlatih dari sebelumnya Rudy sama sekalli tidak pernah hadir dan bersikukuh untuk tidak tampil dalam drama itu. Pertanyaan di dalam benaknya pun timbul, apakah dia bisa melakonkan apa yang ada di dalam skenario itu?
Perlahan tapi pasti begitulah hal yang dilakukan Rudy saat itu. Awal mulanya Rudy melatih vokalnya lalu disusul dengan latihan olah rasa dan olah tubuh. Suara lantangnya itu menjadi kendala dirinya untuk melakokan perannya sebagai raja. Seorang raja harus tampil bersahaja dan memperhatikan tempo dan intonasinya. Dan sangat berat tentunya bagi Rudy untuk melatih kebiasannya agar tidak lagi bersuara latang dan berbicara dengan terstruktur.
Tubuh yang kaku serupa balok itu kini perlahan menjadi lentur dan muda diatur dengan latihan teratur yang dilakukannya semenjak habis dan bangun tidur. Sambil sesekali saat menuju dapur dirinya mencoba berbicara seorang diri dengan panci yang dijadikan teman bicaranya itu. Hampir-hampir orang di gampongnya beranggapan Rudy menjadi gila lantaran mengikuti perkuliahan drama.
Sebagai lelaki tegar dan tak mengenal olah rasa kecuali saat dirinya sedang krisis keuangan dan berpura-pura sedih pada ayahnya Rudy dikenal sebagai orang yang tidak berperasa. Bukan dalam artian Rudy mati rasa dan tidak punya perasaan. Akan tetapi, melakonkan tokoh yang sama sekali berbeda jauh dari karakternya sehari-hari adalah tantangan besar baginya. Dalam latihan mengolah rasa, Rudy setiap harinya usai pulang kuliah menghabiskan waktu dengan menonton flm India dan kadangkala menonton lagu Korea agar dirinya bisa menjadi lelaki perasa dan tampil dengan sejuta pesona.
Tibalah saat yang paling menegangkan. Rudy tampil di atas panggung. Meskipun bukan pertam kalinya dia tampil di hadapan ramai. Soal mental, Rudy memang tidak pernah gentar berhadapan dengan siapapun. Perannya sebagai Raja dalam drama itu ternyata berbanding balik apa yang selama ini ada di benaknya, ternyata Rudy Cuma tampil di depan panggung dengan tiga dialog. Dan saking mudahnya, vokal yang dibutuhkannya tidak terlalu banyak melainkan fisik untuk bertengkar dengan naga. Tentunya perkelahian telah menjadi makanan dan kebiasaanya saat di sekolah dulu. Dan, “Alangkah mudahnya,” batin Rudy saaat itu. Hingga tiba-tiba Rudy dikalahkan oleh naga dan berbeda jauh dengan skenario.
Rudy pun berimproviasiasi seperti latihannya di dapur pada hari Kamis lalu, dan berpura-pura tidur dengan suara berdengkur dan tersungkur dari pentas. Lalu tidur lagi.
0 komentar:
Post a Comment