Meskipun di masa muda memiliki hobi menaklukan medan tempur dengan kuda besi, di garasi rumah milik Ibnu Rusdi tak terlihat satupun motor pacuannya beroda bundar itu. Ketua Ikatan motor Indonesia (IMI) Provinsi Aceh ini yang kerap disapa Didi, yang notabennya pengusaha dan juga wakil rakyat, tak terlihat rumahnya itu semegah rumah para pejabat teras lainya. Rumah yang tak terletak di Jalan Jenderal Sudirman nomor 74 itu, terkesan sederhana serta berarsitektur jaman kian padu. dengan interior ruangan yang sederhana menambah suasana kiranya berada di rumah masyarakat biasa.
Rusdi terpilih ketua IMI secara aklamasi periode 2012 hingga 2016 mendatang. Baginya di dunia otomotif bukanlah hal yang baru. Dikatakannya Ia merupakan pengurus pertama IMI di Aceh
“Hobby saya balap dan menjadi atlit motor croos sejak tahun 80-an ketika bangku sekolah dan baru saat kuliah, namun hobby tidak pernah hilang kemudian saya tertarik lagi dan didukung oleh kawan-kawan, untuk berbuat untuk im karena kita mamandang imi bukan sekedar perlombaan bagaimana memberi pamahan kepada anak muda mengajar mereka aman berlalu-lintas dan menghilangkan perilaku negative dan kita coba berbuat untuk IMI,” Ungkap Rusdi
Pengurusan Rusdi sebagai ketua IMI katanya tetap menjalanakan pogram yang sudah ada, disebutkannya dalam setahun ada 90 event yang diadakan rutin oleh IMI. Melirik potensi dan bakat para racer Aceh dikatakannya sangat luar biasa. Banyaknya atlit balap asal Aceh yang dibajak oleh provinsi luar dikatannya hal itu kedepan akan diminimalkan diantaranya. Para pembalap asal Aceh harus menunjukkan izin start Aceh.
“Banyak potensi pembalap Aceh bagus, namun pada intinya sifat organisasi IMI kekeluargaan, mandiri dan modern. Namun apapun kedepan apapun cerita kita mewajibkan harus menggunakan kiss Imi Aceh,” Papar Rusdi
Kedepan pihaknya juga mewacanakan kepada merek ATPM (agen tunggal pemegang merek) diwajibkan ikut dalam kegiatan, agar lebih meriah. Hal ini juga diperuntukan agar menambah volume dari perlombaan itu sendiri.
“Artinya tiap minggu ada kegiatan dan para pembalap itu sendiri tidak bisa berbuat macam-macam hal negatif. Kedepan kita juga akan berdiskusi dengan para komunitas otomotif untuk insan otomotif kedepan. Hal ini dikarenakan dunia otomotif sendiri nomor dua peminatnya setelah bola.”
Selanjutnya guna mengasah kemampuan para pembalap Aceh sendiri, kedepan pihaknya juga telah berjuang keras guna membangun sirkuit. Hal ini juga dikhususkan mengingat agenda Pekan Olahraga Nasional (PON) pada tahun 2020 mendatang, Aceh selaku tuan rumah.
“Kita berharap kedepan Aceh kembali menuai prestasi yang lebih baik serta memperbaiki kekurangan yang ada. Kita juga mencoba dengan masyrakat mencipatkan suasan kekeluargaan intinya damai Aceh dimulai dari dangkal dari satu orang berdamai terus dan jangan terprovokasi dengan hal yagn tidak perlu,” Kata Rusdi
0 komentar:
Post a Comment