Random Post
to show post by tag/label, fill tagName like this: ex:label blogger ---> tagName:"blogger" to show recent post change RandompostActive value to false like this : RandompostActive:false
Saturday, 5 October 2013

16:14
Bukan aparat bersenjata namanya bila tidak menyukai pertempuran. Almusab, penempuran itulah yang membawa dia kegudang keberhasilan. Provinsi Aceh sendiri merupakan wilayah yang memiliki arena tembak terluas di Indonesia. Sepanjang sejarah Aceh hingga pada tahun 2012 hoby tembak-menembak selalu gemar orang lakukan.  Hal tersebut sangat dipengaruhi oleh hoby ataupun tabiatnya semasa kecil. Lebih anehnya lagi hoby tersebut telah merambah kepada masyarakat biasa.

Sumber Foto/www.martinprint.com.
Warga Aceh yang memiliki tambang emas dengan penghasilan jutaan perhari. Telah sepakat untuk membeli senjata di tetangga sebelah. Senjata milik warga sipil ini sendiri lebih canggih daripada anggota Baracuda yang ada di Jambo Tape. Kalau biasanya angota Baracuda menggunakan senjata M-16 tetapi para warga sipil ini menggunakan AK-47 yang harganya dua senjata dari M-16.

Tidak hanya hoby membembak tetapi warga Aceh juga suka bakar-membakar. Sebuah penelitian yang diadakan oleh bangsa Amerika mebuktikan. seorang anak semasa kecilnya tidak  tidak di beli lilin oleh orang tuanya, saat tumbuh menjadi dewasa ia pun suka membakar apapun yang ditemuinya di sekitar. 

Sungguh aneh bukan? Pernah ada cerita. Katanya, anak tersebut juga membakar mobil pribadinya dengan harga ratusan juta. Bukan hanya satu mobil yang dibakarnya, tetapi sumber berita di surat kabar mencatat kurang lebih ada sepuluh mobil yang dibakarnya dalam tempo waktu satu minggu.  Tak ada pihak yang mengatahui apa tujuan di balik ulahnya itu. Tetapi animo di masyarakat mengatakan kedua pemuda itu membakar karena pengaruh hobinya yang begitu besar.

Lebih anehnya lagi, Kemudian si anak yang suka bakar-membakar kini berteman akrab dengan si penembak. Mereka berdua telah bersengkokol.  Aksi kedua ini kian menggema hingga menjalar kenegara sebelah. Mereka kian gemar membakar mobil ataupun rumah sendiri. Dan si penembak tadi juga tidak mau kalah.  Tak jarang kawan, keluarga atapun teman sendiri juga dia tembaki.

Usut punya usut  kata orang pintar di kampungku, setelah dia menerawang dengan kemampuannya itu mengatakan. “Tujuan mereka itu adalah mencari popularitas di koran sekaligus bisa memasang iklan gratis.” Orang pintar itu ketawa terbahak-bahak setelah sepenggal pertanyaan itu aku ajukan.
Hoby kedua pemuda ini kian meresahkan masyarakat Aceh. Warga merasa ketakutan karena ulahnya itu. Bukan karena takut di tembak atau mobil miliknya menjadi sasaran. Tetapi mereka lebih takut akan dirinya di tembak ataupun dan bakar guna menghilangkan jejak.

Terakhir, kedua hoby pemuda ini menghilang. Mereka telah diperingati oleh Kapolda guna menghentikan hobynya itu. Bila tidak mau dijebloskan kepada penjara. Toh disana penjaranya terbuat dari besi dan tidak ada pasokan amunisi. Namun mereka juga tidak  mau dibilang mati kutu. Kini mereka merubah strateginya dan lebih bersifat pada personal. Mereka membujuk warga untuk pilihan tertentu bila warga tidak mau. Maka hobinya kumat dan mengatakan. “Kalau kamu tidak dengar, saya tembak dan saya bakar rumahmu.” [Rahmad Nuthihar]





0 komentar:

Post a Comment