paket wisata |
Banda Aceh
merupakan salah satu kota tertua di Indonesia dan saat ini sudah berumur 807
tahun. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banda Aceh berusaha mendaftarkan
Banda Aceh sebagai salah satu situs warisan dunia di Unesco.
"Jadi
bagaimana ini terselamatkan dan lestari, sehingga nantinya menjadi warisan
sejarah kepada anak cucu kita ke depan. Banyak situs yang belum tertangani,
dengan program ini, Insya Allah, Banda Aceh yang lestari akan terwujud,"
kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banda Aceh, Reza Fahlevi,
Selasa pekan lalu.
Berikut
petikan wawancara wartawan Autobisnis, Rahmat
Nuthihar, dengan Reza Fahlevi,
terkait upaya mendorong perkembangan pariwisata dan penabalan kota warisan
dunia untuk Banda Aceh:
Langkah apa yang telah diupayakan Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Banda Aceh?
Mendaftarkan
Banda Aceh ke Unesco adalah salah satu cara untuk melestarikan kota kita ini.
selain itu, kami juga melakukan pemetaan dan menginventarisir benda-benda yang
berada di situs-situs sejarah di Banda Aceh. Hal ini dilanjutkan dengan upaya
penyelamatan dan kerja sama dengan pemerintah pusat untuk menata ulang kawasan
sejarah. Sehingga selain menyelamatkan situs, ini juga bisa menjadi objek
tujuan wisata. Semacam napak tilas sejarah.
Apakah ini akan langsung diterima Unesco?
Dalam hal
mewujudkan kota warisan diperlukan persiapan matang, terutama pemetaan. Selanjutnya
dilegalkan dengan surat keputusan. Karena dengan kondisi seperti sekarang ini,
kami belum berani mendaftarkan langsung ke Unesco. Kita harus merawat terlebih
dahulu. Karena ada tahapan yang harus dilewati, tetapi yang paling urgen,
adalah penyelamatan, jangan sampai situs-situs itu rusak.
Berapa jumlah situs sejarah di Banda Aceh
yang terdata saat ini?
Di Kota
Banda Aceh tercatat 65 situs sejarah. Namun
keseluruhannya belum ditetapkan dalam situs sejarah dikarenakan butuh
penelitian serta kajian latar belakang sejarah tersebut. Dan saya yakin akan
ada banyak lagi.
Mengapa harus mendaftar ke Unesco untuk
merawat situs-situs ini?
Ini bukan
semata-mata untuk wisata. Jauh lebih penting dari itu adalah makna edukasi,
sejarah. Unsur wisata akan mengikuti.
Berbeda dengan delapan situs yang ada di Indonesia, di Aceh lokasinya
menyebar. Dan di Banda Aceh, situs sejarah ini akan dimulai dari Gampong Pande.
Di Banda Aceh, banyak situs bersejarah yang
tidak terawat?
Kalau situs
sejarah ada yang tidak tertangani dengan baik, karena memang untuk
memeliharanya adalah sebuah pekerjaan besar. Karena itu penting untuk melakukan
pemetaan dan inventarisasi. Upaya penyelamatan tidak bisa dilakukan sekaligus.
Kami melakukannya secara bertahap dan sesuai dengan anggaran yang tersedia.
Sejauh apa dampak promosi dan pergelaran
sejumlah even bagi peningkatan minat wisatawan datang ke Banda Aceh?
"Sejauh
ini persentase wisatawan meningkat, dan umumnya setiba di Banda Aceh wisatawan
melanjutkan ke Sabang, karena Banda Aceh bersinergi dengan Sabang. Dan ini
tentu berkat promosi dan sejumlah even yang digelar. Oleh karena itu, mari kita sama-sama menjaga warisan
bersejarah di kota tua ini. Selain untuk "memanggil" wisatawan, kita
juga ingin generasi masa depan melihat langsung kekayaan sejarah Aceh."
(*)
0 komentar:
Post a Comment