“Kita berhasil bukan tidak pernah berusaha dan tidak pernah jatuh, karena orang yang mengetahui kita berhasil, namun berapa kali jatauh orang tidak pernah tahu. Dan keberhasilan itu sudah ditentukan oleh diatas sana.”
Klinik Vinca Rosea |
Apa yang Anda rasakan bila separuh nikmat tuhan berikan tiba-tiba dicabut olehnya. Sebagian orang akan terlarut dalam kesedihan dan menyalahkan keadaan. Namun dibalik cobaan itu tuhan telah merencakannya semua, dan cobaan itu sendiri adalah pintu berkah yang Allah berikan.
Azhari Abdul Ghani, tahun 2007 lalu menjadi luka yang teramat pilu baginya. Dimana kaki kirinya pada saat itu tidak bisa digerakkan dan sangat sulit untuk berjalan. Setalah dirinya dibawa ke rumah sakit dan dokter pun mengvonis Ia menderita stroke.
“Kebetulan waktu itu sedang ada project di Exxon Mobil, tiba-tiba kaki sebelah kiri kram dan susah jalan, besok paginya ketika bangun pagi keluar air dari mulut, dan setelah diperiksa di rumah sakit, dokter mengvonis stroke. Sejak saat itu saya berobat pelan-pelan,” kata Azhari Abdul Ghani kepada Belajar-SastraAceh Kamis pekan lalu, di Rumah makan Jambo Geumuloh.
Sulitnya mendapat rumah sakit dan klinik terapi fisioterapi di Lhoksemawe memaksanya harus berobat ke luar daerah. Berawal dari sanalah timbul ide Azhari untuk membantu masyarakat yang tingkat ekonominya dibawah dengan cara membangun klinik rumah sakit.
“Bagi masyarakat yang ekonominya tingkat bawah maka agak susah berobat, sementara sesudah terapi dilakukan dan menempuh perjalanan jarak jauh saat tiba di tempat penyakitnya itu kambuh. Maka terpikirlah oleh saya untuk membangun klinik yang menyediakan terapi fisioterapi selain untuk bisnis membangun kinik ini juga berperan di bidang sosial,” kata Azhari.
Alumni Teknik Sipil Universitas Malikul Saleh ini mengaku, keterbatasan ilmu pengetahuan di bidang medis dan yang berlatar belakang sipil membuat Ia harus memikirkan strategi dan mencari ilmu pengetahuan tentang itu.
“Kebetulan di Lhoksemawe, ada ahli bidang Fisioterapi yang dikirim dari Jakarta, dan saya berkonsultasi dengan beliau. Pak kinta pun mensupport. Disamping itu saya kenal dengan satu teman dr. Said beliau juga menyetujui usulan saya untuk mendirikan klinik fisioterapi, selanjutnya kita datangkan tim dokter untuk melakukan presentasi. Sekaligus saat presentasi itu kita mengundang pengurus Ikatan Dokter Indonesia,” ungkap Azhari.
Dengan modal sebesar 3.5 M yang Ia kumpulkan dari usaha dan pekerjaannya sebagai kontraktor. Azhari mencoba mengadu nasib dengan bisnisnya terbaru. Dengan modal sebesar itu, Azhari mendirikan gedung serta mebeli seluruh pelengkapan medis yang dibutuhkan.
“ Bisnis pertama saya bergerak di bidang suplier dan kontraktor, hasil dari itu kemudian saya tabung terinspirasi untuk membangun klinik,” paparnya.
Kini Azhari bisa merasakan buah kesuksesan, klinik Vinca Rosea telah melebarkan sayapnya hingga di empat tempat, diantaranya Klinik Vinca Rosea di Lhokseumawe, Sigli, Takengon dan Aceh Utara. Klinik tersebut juga dilengkapi dengan beragam pelengkapan medis terlengkap.
Selain itu status klinik rawat jalan, juga menganut konsep one shop service namun memiliki banyak fasilitas, diantaranya dokter standby di tempat, dilengkapi dengan radiologi rotgen, tempat strategis, penyediaan obat sudah lengkap, dan sudah terpadu, klinik Vinca Rosea juga menjalin kerjasama dengan Askes, Proyek vital, PT.PIM, Semen Lafarge.
“Kendala pasti banyak, terutama dari segi persaingan, masyarakat pengguna kartu JKA pasti berobat milih-milih terutama yang gratis. Sementara tempat kita walaupun umum dan bagus dilengkapi dengan fasilitas terlengkap, dan tidak perlu antri berlama-lama.”
Selain sebagai pemilik klinik Azhari juga multi talenta, pekerjaan utama sebagai kontraktor dan suplier, tidak menyibukkannya untuk mengurusi, warnet, serta rental mobil kepunyaannya.
Saat Autobisnis menanyakan apakah Azhari akan mencoba bisnis lainnya, kata Azhari Ia justru melihat peluang itu sendiri. “Jika ada peluang kita akan coba, kita sudah mencoba di bagian pekebunan, dan pertenakan, selain itu ada dari pihak perusahaan produk air mineral meminta saya menjadi distributor tunggal.”
Kini Azhari telah mempekerjakan karyawan sebanyak 60 orang, saat ditanyai pendapatan Azhari pun tersenyum kecil, dengan gambaran sebanyak 60 karyawannya Ia habiskan Rp 150 juta untuk menggaji mereka, selebihnya rupiah yang Ia dapatkan untuk menghidupi keluarganya.
Kedepan Azhari berharap supaya perekonomian di Aceh lebih berkembang, maka kata Dia regulasi harus dibenahi.
“Selama ini sering kita mendengar kita mencari investor agar PAD meningkat, sementara jika regulasi hukum yang ada tidak dibenahi maka akan susah untuk maju, jangankan orang masuk ke dalam orang didalam aja bila dipersulit akan lari,”ungkapnya.
Impian dari Tanah Suci
Distributor mobil anti peluru tahun 2004-2005 bagian Asia ini, punya cerita unik tentang kendaraan idamannya itu. Selain cerita tentang Ianya telah menjual mobil anti peluru sebanyak tiga unit yakni,. Land cruiser, Defender, dan Mercy juga menyimpan beragam kisah lainnya.
Azhari yang tertarik pada mobil eklusif mengaku menyukai mobil keluran Amerika yakni Hammer. Saat menunaikan ibadah Haji tahun 2009 lalu, Ia melihat ada Hammer yang sedang terpakir di tepi jalan.
Saat itu Ia turun dari Bus meminta sang teman untuk mengabadikan moment dengan background skuad Amerika itu. Tiba-tiba selesai temannya memotret, mobil tersebut meng-hold dan alangkah terkejutnya Azhari saat itu rupanya didalam mobil tersebut ada pemiliknya.
“Dalam hati saya saat itu berkata, awas sampai di tanah air saya beli. Ketika beberapa bulan setelah saya berada di tanah air ada undangan di Mariend oleh Lamborgini, dan dipameran ada mobil Hammer dan saya belilah disana.”
Meskipun memiliki mobil skuad lumpur, Ia merasa tak rela mobil indamannya itu untuk dikotori apalagi dimodifikasi dengan penambahan aksesoris lainnya.
“Saya lebih senang original, karena setiap manufakter sudah mendesain semua komponen dan punya ukuran, kalau kita modif akan menganggu kinerja, apalagi membuat kita tidak nyaman untuk mengendarainya,”
Selain mobil keluaran Amerika Azhari juga memiliki koleksi mobil, Lexus dan Ford fiesta, selain itu Ia juga tiap tahun membeli mobil untuk dikendarainya serta Ia gunakan di usahanya rental mobil.
“Untuk kedepan saya rasa pilihan mobil favorit akan tertuju pada Lamborgini dan mobil eklusif keluarga lainnya karena pilihan utama adalah yang nyaman,” ungkapnya [Rahmad Nuthihar]
0 komentar:
Post a Comment