Mempertahankan amanah dari PT. Garuda Indonesia untuk menjadi patner penyedia jasa catering saat berlangsungnya musim haji, adalah hal yang paling sulit dibandingkan untuk mendapatkan amanah itu sendiri.
Sulitnya medapat pekerjaan dan tidak adanya keahlian khusus dalam menekuni suatu pekerjaan adalah salah satu faktor penyebab meningginya angka penganguran di Indonesia. Pendidikan sekolah formal yang mengedepankan ilmu pengetahun tanpa keselaranan antara kompetensi seorang siswa, membuatnya sulit untuk mengembangkan diri dan harus melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi untuk mendapatkan pekerjaan sesuai dengan ilmu disiplin ilmu yang dimilikinya.
Tetap mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan di jurusan produktif, SMKN 3 Banda Aceh berkerja sama dengan dunia usaha, merancang kurikulum yang sesuai dengan standar di perusahaan dimana lulusan SMKN 3 Badan Aceh nantinya akan terjun ke industri, termasuk prakte kerja industri selama empat bulan. Hal tersebut diungkapkan oleh Isfanni, S.Pd selaku Wakil Kepala Kesiswaan (Wakasis)k kepada Autobisnis Jumat pekan lalu.
“Kita tidak banyak buat perubahaan dan tetap mengacu pada kurikulum yang dikeluarkan oleh dinas pendidikan, tapi yang jelas kurikulum kita selaras dengan kebutuhan baik di dunia industri, perhotelan, salon dan kurikulum kita sudah memenuhi standar mereka,” Kata Isfanni
Tak ada kriteria khusus untuk mengenyam pendidikan di Sekolah Kejuruan ini, namun modal utama yang dibutuhkan dari pertama duduk di bangku sekolah dan menjadi alumni adalah keinginan. karena kata Isfanni, prinsip dari SMK ini sendiri adalah untuk menyiapkan lulusan yang memiliki keahlian tertentu.
“Sekolah SMK dipersiapkan untuk bekerja dan Keinginan kuliah itu jarang, karena di SMK memang kita persiapkan siswanya untuk bekerja dan juga menumbuhkembangkan kemandirian,” ungkap Isfanni
Disisi lain, kurikurum di SMK 3 juga mengarjarkan muridnya berupa mata pelajaran kewirausahaan, sehingga lulusan disini tidak mesti bekerja di tempat orang lain. Kata Isfanni, dengan ilmu yang dimilikinya siswa tersebut bisa berwirausaha sendiiri.
“Contoh di boga, mereka buat kue, dan mereka bisa memasarkannya sendiri. Ini penting untuk menumbuhkembangnkan sikap mandiri dari lulusan SMKN 3 Banda Aceh,” Kata Isfanni.
Saat ditanyai keunggulan apa yang dimiliki siswa yang bersekolah di SMKN 3 Banda Aceh, kata Isfanni, dalam beberapa hal SMK ini unggul di Banda Aceh, baik di akademik maupun non akademik. “Untuk Jurusan Perhotelan sudah pernah ikut serta lomba di tingkat Asean. Di tingkat provinsi sudah punya nama. Sementara untuk bersaing tingkat nasional adalah sangat berat, dimana pariwisata seperti di Bali itu memang luar biasa,” Papar Isfanni
Dalam hal mengarah siswanya pada kompetensi tertentu, proses magang siswa disini tidak ditentukan oleh sekolah, melainkan siswanya mencari tempat sendiri dimana Dia bekerja nantinya selama empat bulan.
“Magang sesuai dengan kompetensi mereka, disini peranan sekolah hanya mengadakan audiensi dengan pemiliik tempat itu, hal ini kita lakukan guna menumbuhkan rasa keberanian dan melatih kemandirian siswa.”
Kompetensi guru dan staf pengajar di SMKN 3 Banda Aceh tidak lagi diragukan, mereka yang mengajarkan pengetahuan keahlian pada siswanya itu merupakan orang yang berkompenten/ahli dibidangnya, sehingga pihaknya tidak membutuhkan tenaga luar.
“Bukan hanya membekali ilmu kepada siswanya, tetapi guru disini sering memberikan pelatihan di luar sekolah, bahkan di setiap ada kegiatan baik tingkat provinsi maupun nasional, guru SMKN 3 Banda Aceh sering dipakai sebagai juri.”
Hampir 70 persen lulusan dari SMKN 3 Banda Aceh berkerja, dan selebihnya menlanjutkan hingga jenjang strata-1 (S-1). Ketidakmampuan modal guna beriwirausaha membuat alumni disini memilih untuk bekerja di tempat lain, namun kata Isfanni dengan kemampuan yang dimiliki selama ditempa di bangku sekolah membuat mereka diterima dimanapun.
“Masing-masing di jurusan punya tempat latihan sendiri, diantaranya kami memiliki salon, restaurant. Namun untuk berinvestigasi keluar, kita belum ada. Jika ada kenalan-kenalan untuk berias kami juga menerima. Dan silakan datang ke SMK 3.”
Satu prestasi yang membanggakan dari SMKN 3 Banda Aceh, yakni menjadi patner PT. Garuda Indonesia dalam hal penyedia makanan untuk jamaah haji. Kerjasama dengan maskapai penerbangan international tersebut telah berlangsung saat pertama kali embarkasi haji di Aceh dibuka.
“Alhamdulilah kita masih dipercayakan oleh PT. Garuda Indonesia untuk menjadi patner mereka. Kepercayaan itu memang harus kita jaga meskipun standar yang diterapkan Gaurda adalah sangat besar, dengan standar security control yang diterapkan oleh mereka.”
Selain itu, Isfanni mewakili kepaala sekolah, Ia meminta kepada Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Aceh juga memberikan perhatian khusus kepada SMKN 3 Banda Aceh. Dimana kata Isfanni dengan hubungan kerjasama sebelumnya bisa dapat diperkuat.
“Kedepan kami berharap kepada Kadin Aceh, hubungan yang sudah ada bisa lebih intens, diantaranya untuk menepatkan alumni disini pada suatu industri, dan kami berharap kadin punya pogram untuk jalan sama-sama dengan SMK. Tanpa ada industri alumni dari SMK ini mau bawa keman.”
Terakhir Isfanni menghimbau kepada masyarakat untuk menyekolahkan anaknya sekolah menengah kejuruan, karena tantangan untuk bekerja kedepan itu sulit, di SMK lulusan lulusan ini sudah ada keahlian tertent, sementara di jenjang sekolah menengah atas, harus melanjutkan disiplin ilmu S-1 baru dapat bekerja.
Bukan Sekedar SMK Pariwisata Biasa
SMK Negeri 3 Banda Aceh, adalah sekolah kejuruan yang kini memiliki empat pogram keahlian diantaranya, Tata Busana, Tata Boga, Tata Kecantikan, Akomodasi Perhotelan yang masing-masingnya beragreditasi A. Sekolah yang terletak di jalan Sultan Malikul Saleh Lhong Raya Kecamatan Banda Raya Banda, berdiri sejak tahun 1957. Sekolah Menengah Kejuruan Kelompok Pariwisata pernah mengalami beberapa kali pergantian nama dari SGKP, SJKP, SMKK, dan yang terakhir adalah SMKN 3 Pariwisata Banda Aceh.
Sebelumnya SMK N 3 Banda Aceh, beralamat di Jalan Lampineng. Pasca tsunami berkat bantuan negara donator Jerman, pada tahun 2008 SMK 3 memiliki bangungan sekolah sendiri tepat di depan Stadion Harapan Bangsa. Kini berbagai prestasi telah diukir oleh siswa SMKN 3 Banda Aceh baik didalam bidang akademik maupun nonakademik.
Menariknya pada pogram keahlian tata kecantikan dipilah lagi menjadi beberapa kompetensi. Pertama Tata Kecantikan Rambut di bidang industri didalamnya memiliki kompetensi ; Salon, Stasiun TV, Studio Foto, Production House, Perusahaan Kosmetika Rambut.
Kedua Tata Kecantikan Kulit Kompetensi : Rias Wajah, Perawatan Kulit Wajah, Perawatan Tangan dan Kuku (Manicure & Pedicure), Perawatan Tubuh. Di bidang Industri dibagi menjadi, Salon Kecantikan, Klinik Dokter Kecantikan Kulit,Production House, Industri Kosmetik.
SMK Bisa begitulah slogan serupa anjungan jempol. Lulusan SMK ini sendiri diharapkan mampu mandiri tanpa melanjutnya jenjang pendidikan lebih tinggi.
0 komentar:
Post a Comment