1. Meulancang (memasak garam).
Pekerjaan meulancang dilakukan oleh sebahagian penduduk yang mendiami daerah pinggir pantai terutama pada masyarakat adat Aceh. Mereka mendirikan pondok-pondok kecil di pinggir laut yang disebut lancang. Pada setiap lancang terdapat 2-3 buah kuali tempat memasak garam yang terdapat dari drom. Air laut dimasukkan ke dalam kuali tersebut untuk dimasak. Setelah air laut tersebut menguap dan kering maka pada dasar kuali tinggallah garam yang mengkristal.
Di samping cara di atas terdapat suatu cara atau teknik memasak garam yang lebih efisien lagi, yaitu teknik teumireh. Pada teknik ini air laut yang akan dimasak tidak diambil dari air laut sembarangan. Para pemasak garam terlebih dahulu mempesiapkan sebidang areal yang disiram beberapa kali dengan air laut. Pasir yang kena Air laut itu diuapkan dengan sinar matahari. Kemudian pasir tersebut diangkat dan dimasukkan ke dalam upih pinang yang dibuat sedemikian rupa berbentuk kerucut. Lalu disiramkan air laut ke atas pasir dalam kerucut itu . Air laut itu menetes ke luar melalui lobang yang terdapat pada bahagian bawah. Air yang jatuh atau air tetesan itu ditampung untuk dimasak. Air tiereh tersebut mengandung kadar garam yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan airlaut biasa.
2. Menangkap berbagai jennis siput
Cue (langkitang) dan kleung (lokan) adalah dua jenis binatang molluaca (lunak) yang digemari oleh masyarakat adat Aceh. Binatang tersebut hidup di dasar kuala. Di daerah-daerah tertentu seperti Suak Seumaseh, Kualabatu, terdapat orang-orang yang kerjanya pergi menyelam mengambil kleung dan Cue untuk dijual di samping dimakan.
3. Penjaja ikan.
Dalam masyarakat adat Aceh dan Jame terdapat juga sekelompok orang yang mata pencahariannya menjajaikan, di daerah adat Aceh disebut mageungkot dan di daerah adat Jame disebut mugelauk. Para pemuge ini dengan berkendaraan sepeda yang dibelakangnya terdapat raga ungkot (ikan) sudah siap menunggu pukat yang berlabuh atau perahu kail. Ikan yang mereka beli pada penangkap ikan tadi dibawa untuk diedar, dilever kepada konsumen dikampung-kampung.
4. Membelah papan.
Dalam masyarakat adat Aceh dan Jame terdapat sekelompok orang yang bekerja pergi membelah kayu untuk keperluan alat-alat rumah di gunung-gunung. Pekerjaan ini di daerah adat Aceh disebut seumeuplah, Didaerah adat Jame disebut membalah. Mereka yang bekerja membelah kayu ini pergi ke gunung dengan beberapa teman yang mempunyai mata pencaharian yang sama. Pada jenis-jenis pekerjaan yang agak berat seperti memotong atau menebang dan mengangkat kayu ke atas panggung (bantalan) tempat penggergajian balok dilakukan secara tolong menolong. Penggergajian dilakukansecara perseoransan. Sedangkan pembelah kayu yang mempergunakan gergaji daun, tenaga penariknya dua orang.
5. Memanjat kelapa.
Dalam masyarakat adat Aceh dan Jame terdapat jugasekelompokorang yang kerjanya mengambil upahmemanjat kelapa. Pekerjaan inidi daerah adat Aceh disebute kue dan di daerah adat Jame disebut naik karambie. Mereka itu menerima upah dalam bentuk buah kelapa, ya itu 2- 3 buah perbatang.
6. Penggalas yang mengikuti uroe ganto atau peukan (hari pasar).
Dalam masyarakat adat Aceh,Jame dan Tamiang terdapat sekelompok orang yang kerjanya sebagai penjaja atau penggala yang mengikuti hari pasaran. Mereka yang bekerja pada bidang ini senantiasa membawa dan membeli barang-barang se tiap hari pasar sesuai dengan peredaran hari pasar secara bergilir yang terdapat di beberapa desa.
7. Menarik getah.
Di daerah-daerah yang banyak terdapat kebun para, seperti Seumanyam, Tamiang dan Singkil, didapati se kelompok orang yang kejanya menarik getah. Di daerah Tamiang pekerjaani ini disebut deres, di daerah adat Aceh disebut sie geutah. Pekerjaan penarik getah ini sebetulnya mirip dengan buruh tani yang mengambil upah pada pemilik kebun. Disamping itu tak jarang pula terjadi pembahagian hasil antara pekerja dengan pemilik kebun sesuai dengan jumlah getah yang diperolehnya. (Adat Istiadat Aceh. 1978. Syamsudin, Teku. Dkk. Banda Aceh: Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Aceh).
0 komentar:
Post a Comment